NO REPRESS PART III

Saatnya sharing lagi untuk melepaskan kecemasan yang ada di dalam otak saya (agak lebay sih ya, tapi sedikit ada benarnya). Jika Anda sudah membaca postingan saya yang berjudul NO REPRESS PART II Anda akan tahu penyebab kenapa saya bisa merasa cemas. hehehhe so just click it ;)

Hmm.. tapi karena saya nggak jahat, jadi saya ulas sekilas lagi yaahh. Di suatu ketika saya menemukan ada benjolan pada payudara sebelah kiri saya, di daerah dekat ketiak. Karena saya merasa takut kalau itu kanker payudara, jadi saya memutuskan untuk periksa ke dokter spesialis Onkologi di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta (soalnya dokternya perempuan :P). Nama dokternya dr. Widyawanti Soewoto (gelarnya panjang, jadi nggak usah di tulis yaaahh ;P). Nah untuk infromasi, dr Anti ini terbilang cukup 'gesit' gerakannya, alias sibuuukkk banget. Kalau di Panti Waluyo kayaknya dia hanya dokter part time (di nota kasir sih tulisannya gitu), jadi kalau bisa datengnya 1 jam sebelum beliau datang. Tadi aja dateng jam 15.10 dokternya sudah nggak ada, padahal jadwalnya beliau dari jam 15.00 :/. 

Ini nih jadwal dr Anti di RS Panti Waluyo Solo:
Rabu    : Jam 15.00WIB - Selesai
Sabtu   : Jam 13.00WIB - Selesai

Jadi, kalau pasiennya udah habis dokter nya langsung pulang. Lebih baik memang datangnya 1 jam sebelum jadwal beliau praktek.

Lanjut lagi ya ... :)

Hmm... Waktu masuk saya giliran terakhir (padahal dulu kalau nggak salah saya antrian nomor 2). Terus sama beliau saya langsung ditanya mau periksa apa. Saya jawab kalau ada benjolan di payudara kiri. Kemudian beliau tanya, "sudah berapa lama?". Saya jawab "sadarnya sih pas lebaran kemaren, sekitar agustus." (saya periksa oktober). Kemudian saya diminta untuk rebahan di kasur dan dr Anti mulai memeriksa kedua payudara saya (hmm.. yang ini prosesnya nggak usah dijelaskan ya :P). Dan ternyata benar, di payudara kiri ada benjolan tapi masih kecil. Puji Tuhan, yang sebelah kiri nggak ada apa-apa. Karena di payudara sebelah kiri saya ada benjolan, maka dokter menyarankan saya untuk USG payudara saat itu juga. Akan tetapi, berhubungan saya sedang menstruasi dan baru hari pertama mens maka dokter menyarankan untuk USG seminggu setelah saya selesai mens. Dibuatkanlah saya surat pengantar untuk USG dan juga nota biaya konsultasi (ha?? NOTA?? udah kayak di warung-,,--). Biaya konsultasi dan cek payudara manual kurang lebih Rp 85.000,00 (tepatnya lupa, tapi uang segitu masih dikasih kembalian kok).

Lanjut lagi ya.. semoga Anda tidak bosan..
Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Saatnya untuk USG. Awalnya saya berniat untuk USG payudara pada hari Sabtu (20/10), tapi pas sampai sana ternyata dokter yang kebetulan praktek adalah dokter laki-laki --,,---. Karena saya maunya sama dokter perempuan, jadi penjaga/perawatnya menyarankan saya untuk datang hari Minggu siang (dia janji mau nelfon saya kalau dokternya dateng). Hari Minggu (21/10) saya nunggu telpon rumah berdering tapi kok nggak bunyi-bunyi. Akhirnya saya memutuskan untuk menelfon RS Panti Waluyo. Nah, waktu telfon petugas bagian radiologi menyarankan bahwa lebih baik saya melakukan USG pada keesokan harinya atau hari Rabu (pas dokter Anti praktik sehingga bisa langsung konsultasi). PPikir saya, kalau nunggu Rabu kelamaan, akhirnya saya memutuskan untuk hari Senin. kenapa hari senin? Karena kalau hari Minggu ongkosnya nambah Rp 40.000,00 :P hihihi.. untuk penghematan, saya memilih bersabar satu hari. Senin pagi saya ke RS tersebut. Agak nunggu sebentar. Begitu masuk ruangan untuk USG, kita diminta untuk ganti pakaian yang telah di sediakan oleh RS. Kemudian saya ditangani oleh dokter spesialis radiologi, dr. Eka Festiana. Agak lama sih di dalam, soalnya kata dokter kalau meriksa payudara memang harus detil....
Setelah selesai USG, saya diminta menunggu hasilnya sebentar. Untuk mengambil hasil pemeriksaan USG, kita harus menukarkannya dengan struk pembayaran (nggak tahu istilah yang tepat). Biaya untuk pemeriksaan USG Payudara untuk hari biasa (Senin-Sabtu) adalah Rp 375.000,00 dan untuk hari Minggu Rp 415.000,00 (ehem! itulah kenapa saya milih hari Senin)

Dan ini jadwal pemeriksaan Radiologi di RS Panti Waluyo Solo :
dr. Eka Festiana          : Senin - Sabtu                      (07.00 - 14.00)
dr. JB Prasodjo           : Senin, Rabu, & Jum'at        (14.00 - Selesai)
dr. Hendry Tri H.        : Selasa, Kamis, & Sabtu       (14.00 - selesai)

Lanjut lagi yaaa ^^

Hari ini, Rabu (24/10) saya dari Jogja ke Solo berniat untuk konsultasi mengenai hasil pemeriksaan USG kepada dr Anti. Ibu saya sudah datang duluan ke RS pukul 15.10, tapi sayangnya waktu Ibu saya sudah sampai di sana, dr. Anti sudah pergi :((. JAdi nya ibu saya nunggu saya di RS tsb sampai jam 16.00 (karena saya baru sampai Solo jam segitu). Kemudian saya dirujuk untuk datang ke dokter yang namanya dokter Ambar Mudigdo, lokasinya di perempatan RS Brayat Minulyo lurus ke Utara nanti kiri jalan ada papan namanya (kalau dari Manahan). Saya sampai di tempat praktek dr Ambar sekitar pukul 16.30WIB, jadi saya harus nunggu sekitar satu jam-an. Jadi jam buka prakteknya sekitar pukul 17.00WIB, tapi tadi sih beliau datang pukul 17.30WIB. KAlau saya lihat di google, Dokter Ambar ini adalah spesialis patologi anatomi. Dokter Ambar ini laki-laki :(..

Saya dan ibu saya langsung masuk, begitu dokter membuka pintu ruang konsultasi. Saya kemudian langsung menyerahkan  hasil pemeriksaan USG. Beliau baca sebentar hasil pemeriksaannya, lalu meminta surat pengantar. Daaaann untungnya saya tadi sempat minta surat pengantar ke asisten dr Anti (tapi nggak tau itu asisten atau bukan, yang pasti kalau dokter Anti jaga pasti ada dia). Setelah baca sebentar saya kemudian langsung di suruh untuk rebahan di atas kasur, dan beliau langsung memeriksa posisi benjolan saya. Saya di sana sudah deg-deg'an banget, karena sebelumnya si asisten RS panti waluyo bilang kalau nanti di suntik tapi suntiknya nggak kaya suntik biasa, trus diambil samplenya. Tangan saya sudah keringan dingin tuh. Dan dokter memilih jarum suntuk yang kecil, karena benjolan saya kecil dan tidak dalam. Di suntik itu rasanya ya ampuunn nyeri banget. Ahh gitu lah rasanya, sakit tapi nggak sakit banget. Jarumnya itu lho.. mungkin pada dasarnya rasanya kaya disuntik biasa kali ya? cuma karena saya nggak pernah di suntik ngerasanya sakit banget. heheheh... Jadi itu tadi yang di suntik pas di benjolannya itu.. Hasil Biopsi tidak bisa diambil saat itu juga, karena darahnya harus di cek di laboratorium dulu. Fungsi Biopsi ini adalah untuk melihat apakah benjolan (kalau dokter USG bilangnya tumor) itu berbahay atau tidak, ganas atau tidak. begitu.. Biaya untuk Biopsi Rp 200.000,00. Dokternya ramah kok, tapi bukan ramah yang SKSD (sok kenal sok deket).

Udah baru itu informasi yang bisa saya kasih mengenai step by step pemeriksaan payudara. Rencana Sabtu besok (27/10) saya mau konsultasi hasil Biopsi ke dokter Anti. Mudah-mudahan ketemu. Amin.

Hmm.. dan yang bikin saya panik sampai saat ini adalah mengenai OPERASI. Entah kenapa kalau mendengar kata operasi saya langsung mengasosiasikannya dengan membelek kulit lalu berdarah-darah.. Hmm.. langsung lemes deh badan kalau bayanginnya. Mana tadi si asisten RS nawarin saya untuk operasi di dokter praktek kenalan dia dan biusnya bius lokal. beuuhh... bius lokal itu, kita cuma di bius pada daerah yang mau dioperasi, dan kita masih tetap sadar!!!! Dia nawarin dengan iming-iming bius lokal lebih murah harganya, dan sesudah operasi bisa langsung pulang, bisa kuliah lagi. Hadeeeehhh... Saya aja yang cuma ngebayangin pas proses operasi bisa ngelihat dokter mbedah bagian tubuh saya aja langsung keringat dingin dan lemes nggak karuan, apalagi harus operasi beneran trus cuma bius lokal.. Mudah-mudahan hasil lab besok benjolannya tidak ganas. Amin.. Saya memang belum siap kalau memang harus operasi. Makanya itu, untuk menenangkan perasaan saya, saya mencoba sms teman saya yang kemarin-kemarin ini juga operasi benjolan di lehernya. Dia bilang sih nggak sakit, bahkan nggak kerasa karena dia di bius total. Dan barusan ini, saya ngebayangin rasanya di bius total. Apakah seperti tidur? apakah bisa bermimpi? hahha konyol.. tapi kata temen saya sih nggak kerasa apa-apa, yang deg-deg'an malah pas sebelum operasi (bener juga sih)..

Mudah-mudah'an ada rejeki.. Amin.. Tapi saya berharapnya tidak perlu operasi :) Amin.. doa'in yahh.. Hikss.. jadi galau.. Ehm.. teman saya itu operasi benjolan dnegan bius total habisnya 5juta, itu belum termasuk rawat inap dan juga obat :( Mahaaaaaaaaall banget :'(.

Tapi saya harus kuat! Di balik ini semua saya bersyukur sekali (meskipun juga sedikit shock, takut kalau benjolan itu adalah tumor dan harus di operasi. Dan kalau di operasi saya takut kalau malah malpraktek, trus malah parah, dan pada akhirnya meninggal.. Hihihi tapi amit-amit.. Anw, itulah yang menjadi akar kecemasan saya). Kenapa saya merasa bersyukur? karena saya menyadari benjolan tersebut saat benjolan itu masih kecil, belum terasa sakit, dan belum mengganggu aktivitas saya. Sebab kalau sudah parah, mungkin biaya yang dikeluarkan mahal dan penanganannya penyembuhannya akan lebih lama pula.

Jadi untuk teman-teman perempuan, alangkah baiknya mulai breast check up ke rumah sakit terdekat. Biaya juga nggak mahal. kalau mau gratis cek sendiri aja, caranya ada di internet banyak.. LEBIH BAIK MENCEGAH LHO :)

Oke saya simpulkan ya :

  1. Biaya konsultasi untuk pemeriksaan payudara pertama kali Rp 85.000,00
  2. Pemeriksaan USG Payudara Rp 375.000,00
  3. Biopsi Rp 200.000,00
Semoga infromasi ini bisa membatu untuk pembaca sekalian :)

For more information abaout RS Panti Waluyo Surakarta, please click here :)
Atau bisa menghubungi (0271) 712077 ext 0.
Atau bisa juga langsung datang ke Jalan Jend. Ahmad Yani no. 1 Surakarta 57143.


Dan sekali lagi MENCEGAH PENYAKIT ITU LEBIH BAIK :)



With Love,

Ines Saraswati

Comments

Post a Comment

Popular Posts