MY TIME LINE
Hhm.. sebenarnya yang mau saya posting kali ini adalah tugas pada waktu saya masih kuliah (sekarang juga masih kuliah sih, tapi cuma ngambil skripsi aja ;p). Ini tugas sudah lama banget. Sudah 2 tahunan. Awalnya sih nemu ini tugas karena iseng-iseng aja buka folder file kuliah di laptop, kalau nggak salah pas semester 4(kalau sekarang jangan tanya deh semester berapa). Ini Tugas mata kuliah Kesehatan Mental. Semoga menginspirasi ya.. hmm.. Jadi ini maksudnya begini. Sebelum saya buat tugas ini, (kalau ''saya" kok kesannya cuma saya doang yang dikasih tugas) kami diberi selembar kertas oleh ibu dosen yang baik hati dan sangat ramah ^^. Di kertas itu kami diminta untuk mengingat-ngingat apa saja pengalaman yang kita alami hingga sampai umur 21 (umur saya waktu itu). Nah di kertas itu ada semacam 2 tabel, tabel pengalaman positif dan pengalaman yang negatif (maksudnya pengalaman buruk, menyebalkan, memalukan, dll). Trus nanti kita diminta untuk menghitung, berapa banyak pengalaman positif yang kita ingat, dan berapa banyak yang negatif. Setelah itu, barulah kita berefleksi. Daaann inilah refleksi saya :D Btw, saya nggak bisa melampirkan daftar pengalaman saya, karena sudah tidak ada bekasnya alias sudah dikumpul ke dosennya... Marii mulai membaca :
AAnalisa dan Pembahasan Time Line
Setelah melihat kembali Time Line dapat dilihat ternyata hidup saya selama ini tidak hanya dipenuhi oleh pengalaman atau perasaan yang menyenangkan saja, namun di sisi lain ada cerita dan kenangan yang bisa dibilang memalukan dan menyedihkan. Semua berjalan dan masih teringat di dalam ingatan saya dari saya berumur 5 tahun hingga sekarang saya hampir menginjak ke angka 21. Semua berlalu begitu indah menurut saya. Saya memaknainya sebagai suatu perjalanan hidup yang mungkin tidak semua orang merasakannya. Karena saya yakin, setiap orang pasti akan punya time line sendiri mengenai kehidupannya. Pengalaman-pengalaman yang menurut saya mengesankan, belum tentu dinilai mengesankan pula bagi orang lain. Selama hampir 21 tahun ini saya merasa sangat menikmatinya. Meskipun ada kalanya saya merasa hidup saya sangat monoton dan membosankan, tapi saya berusaha menikmatinya karena saya punya pengalaman yang ternyata menarik. Karena inilah hidup.. Dalam benak saya, orang hidup bukan hanya untuk mendapatkan sesuatu yang menyenangkan saja, tetapi orang suatu saat juga akan mendapatkan suatu hal yang mungkin sangat memalukan dan menyedihkan. Itulah yang menurut saya merupakan suatu proses menuju sesuatu yang saya nantikan selama ini, yaitu KEDEWASAAN.
Dari hasil time line, terlihat bahwa hidup saya banyak didominasi oleh peristiwa yang menyenangkan. Jumlah antara yang positif dengan yang negatif tidak terlalu banyak, hanya selisih tiga. Sebenarnya kalau tidak ada tugas ini saya tidak terlalu memikirkan pengalaman-pengalaman positif yang saya miliki, artinya saya tidak menganggap pengalaman yang saya miliki sebagai sesuatu yang WOW.. Tapi kalau ditelisik lebih lanjut sebenarnya pengalaman itu sangat berharga dan sekali lagi tidak semua orang merasakan apa yang saya rasakan. Untuk saya pribadi, pengalaman negatif yang saya tuliskan di time line merupakan pengalaman-pengalaman yang masih sangat kentara dibenak saya. Meskipun kejadiannya sudah lama, tetap saja semuanya masih membekas dan memang sengaja saya ingat. Saya sengaja mengingatnya agar nantinya saya bisa belajar dari kesalahan saya meskipun sering kali saya masih melakukan kesalahan-kesalahan yang sama, selain itu dengan pengalaman-pengalaman itu saya bisa berbagi kepada orang lain. Pada intinya, semua pengalaman (baik yang positif ataupun negatif) merupakan sesuatu yang penting. Jangan hanya mengingat pengalaman positif kita saja, tapi tetap ingatlah pengalaman-pengalaman yang mungkin sangat menyakitkan. Karena dari pengalaman itu, kita akan bisa belajar banyak dan mampu memaknai kehidupan.
APencerahan – Perubahan
Ketika kita ingin menjadi pribadi yang berkembang ke arah yang positif, kita harus menyadari apa saja hal-hal yang menghambat pertumbuhan pribadi kita. Kalau saya pribadi saya masih punya pikiran seperti anak-anak, saya maunya dimengerti dan tidak mau mengerti, suka mengatur tapi tidak suka diatur dan suka menasehati tapi paling tidak suka dinasehati. Belum lagi saya juga masih belum teralalu pandai dalam mengontrol emosi. Saya orang yang jarang untuk marah sampai berhari-hari, paling lama hanya satu hari. Namun meskipun begitu, yang sangat disayangkan adalah ketika saya sudah marah, kemarahan saya selalu meledak-ledak. Saya nggak pernah main tangan dan tidak melakukan self injury, tapi biasanya gaya bicara saya langsung membentak dan dengan nada tinggi. Saya orangnya kurang mampu untuk terbuka pada orang lain. Jarang sekali ketika ada masalah saya cerita kepada teman saya. Karena saya takut mereka hanya akan memperkeruh keadaan. Biasanya kalau sedang ada masalah dan sedang kalut, saya langsung kirim pesan singkat ke ayah saya dan menceritakan semuanya, atau kadang kirim message via facebook ke ayah saya. Saya baru mau cerita ke teman saya kalau masalah tersebut sudah benar-benar selesai. Tapi kalau masalahnya memang belum selesai saya malas untuk bercerita kepada mereka. Mereka rata-rata umurnya sama dengan saya, takutnya ketika saya cerita dengan berapi-api, mereka juga menanggapi dengan berapi-api dan malah memprovokasi saya. Maka untuk amannya saya cerita ke orang tua saja. Hambatan yang lain adalah saya masih merasa kalau saya belum punya kebebasan untuk memilih dan bertindak. Sebenarnya kebebasan ini terletak pada diri saya sendiri. Saya merasa tidak bebas karena saya sendiri sebenarnya paling takut dalam memilih dan mengambil keputusan. Saya takut kalau saya salah ambil keputusan. Maka dari itu, saya selalu menanyakan pendapat orang lain terlebih dahulu. Jarang sekali saya bisa membuat keputusan sendiri.
Dari sekian banyak hambatan sebenarnya masih ada satu lagi yang menurut saya benar-benar menghambat pertumbuhan pribadi saya, hal ini menyangkut pengalaman mistik atau puncak saya. Saya merasa selalu kurang bisa bersyukur terhadap apa yang sudah Tuhan berikan kepada saya. Setiap hari saya selalu mengeluh. Entah mengeluh karena tugas banyak, karena masalah pribadi, mengeluh mengenai kejengkelan saya, mengeluh karena sedang sakit, dsb. Setiap kali saya berdoa hampir semua isinya hanya keluhan-keluhan saya terhadap kehidupan ini. Jarang sekali saya berdoa sambil mengucap syukur, jarang sekali saya membagi kebahagiaan kepada Tuhan. Itulah sebabnya saya ingin menjadi pribadi yang memiliki pengalaman puncak. Salah satu cara untuk mencari pencerahan adalah saya membaca tentang kisah Ibu Teresa yang dikemas dalam buku berjudul A Simple Path Jalan Sederhana karangan Lucinda Vardey.
A A SIMPLE PATH (JALAN SEDERHANA)
A Simple Path merupakan suatu sarana untuk membatu saya dalam mecari penecarahan. Saya menemukan buku ini di rumah. Sebenarnya ini buku ayah saya dan sudah lama beliau membelinya. Namun karena saya tidak terlalu gemar membaca maka saya biarkan saja buku ini tersusun rapi di dalam lemari, dan baru sekarang saya baca.
Di awal cerita, buku ini menceritakan mengenai kisah Ibu Teresa ketika di Calcutta yang siap melayani kaum termiskin dari para miskin tanpa lelah dan dengan tulus, tanpa keluhan sedikitpun. Ibu Teresa dikenal sebagai sebuah lambang dunia damai dan sering muncul dalam sepuluh wanita yang paling megagumkan di dunia, namun Ibu Teresa tidak pernah mengklaim dirinya sebagai seseorang yang hebat dan luar biasa. Selain itu, yang menarik dari buku ini adalah di setiap BAB ini diselipkan doa-doa yang dapat menguatkan kita. Yang dimaksudkan dengan jalan sederhana dalam buku ini adalah enam langkah penting yakni keheningan, doa, iman, cinta, pelayanan, dan damai. Apabila orang menyerahkan dirinya dalam keenam jalan tersebut, maka jalan hidupnya akan lebih mulus, lebih menggembirakan dan lebih damai.
Membaca buku ini mampu memberi saya penguatan dan harapan, sebab di dalam buku ini di tulis bahwa apabila kita percaya pada Tuhan maka kekuatan doa kita akan mengatasi rasa takut, bimbang, serta rasa kesepian yang umumnya dirasakan banyak orang. Dengan doa pulalah kita akan dekat dengan Allah dan dapat menyebarkan cinta serta kegembiraan kepada orang lain. Selain itu dikatakan juga di dalam buku ini bahwa untuk menyembuhkan suatu rasa kesepian, keputusasaan, dan hilangnya harapan adalah dengan cinta. Buku ini juga mengajarkan kepada saya untuk memberi apa saja kepada seseorang tanpa syarat, yaitu melakukan sesuatu (meskipun itu kecil) dan menunjukkan perhatian lewat perbuatan yang saya lakukan dengan memberikan waktu pada orang lain. Sehingga saya akan bisa memaknai dan mensyukuri hidup saya, karena dengan begitu saya akan bisa melihat secara langsung dan jelas banyak sekali orang yang punya masalah dan beban lebih berat dari saya. Pada akhirnya saya mungkin akan bisa bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah dia beri, karena beban atau masalah saya tidak seberat orang lain J. Satu lagi yang membuat saya sadar betapa besar kekuatan Tuhan dan Doa, dengan adanya pelayanan maka mata kita akan dibukakan, bahwa jika dibandingkan dengan orang-orang di luar sana hidup saya lebih menyenangkan. Seharusnya saya mulai bersyukur atas apa yang telah Tuhan beri kepada saya, entah itu beban yang berat ataupun suatu masalah kecil. Semua patut kita syukuri.
Telah dijelaskan bahwa di dalam buku ini terdapat sisipan doa. Saya akan membagi satu doa, agar kita semua sadar bahwa Allah mencintai kita meskipun kadang ia memberikan kepada kita sesuatu yang mungkin kita rasa berat dan tak terselesaikan. Karena dengan doalah kita akan dekat dengan Tuhan
Marilah kita semua menjadi cabang dan ranting sejati yang penuh buah pada Yesus sang pokok anggur, dengan menerima Dia di dalam hidup kita, memperkenankan dia untuk datang;
Sebagai kebenaran – untuk diwartakan
Sebagai Kehidupan – untuk dihayati
Sebagai cahaya – untuk dipancarkan
Sebagai cinta – untuk dicintai
Sebagai jalan – untuk ditapaki
Sebagai suka cita – untuk diberikan
Sebagai damai – untuk disebarluaskan
Sebagai korban – untuk dipersembahkan
Di dalam keluarga dan di dalam sesama kami
· Kata ‘Yesus’ bisa diganti dengan ‘Allah’ jika bukan kristiani J
Tips Untuk Bisa Bersyukur Setiap Saat
1) Buang jauh-jauh pikiran bahwa Tuhan memberi beban yang berat kepada kita.
2) Ingat bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
3) Milikilah pikiran positive, bahwa Tuhan tidak akan mencobai umat-Nya melebihi kemampuan yang dimilikinya.
4) Sediakan waktu untuk orang lain ketika mereka ingin berkeluh kesah, dari situ kita akan bisa melihat bahwa masalah kita tidak sebesar masalah orang lain. Jadi bersyukurlah karena kita tidak memiliki masalah seberat itu..
5) Punya pemikiran bahwa kita adalah manusia paling beruntung, karena dengan adanya masalah dan beban pikiran maka hidup kita tidak akan monoton.
6) Sadarlah bahwa kita ini kecil dihadapan Tuhan, jadi jangan ragu untuk tetap berdoa kepadanya dan bersyukur atas apa yang telah Dia beri.
7) Ucapkan ‘terima kasih Tuhan’ atau ‘puji Tuhan’ dari dalam hati ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan.
Saya Mau Berubah
Dari sini saya punya niatan untuk berubah. Saya ingin sekali merasakan cinta Tuhan lebih dalam lagi. Saya mau mensyukuri atas apa yang Tuhan beri kepada saya, baik itu yang indah-indah maupun sesuatu yang buruk. Karena apa yang Tuhan beri kepada kita adalah suatu wujud CINTA. Jadi kalau saya mau mencintai Tuhan, saya juga harus mulai mencintai apa yang Dia berikan kepada saya J. Saya ingin sekali punya pikiran yang postive dan pikiran yang jernih ketika saya sedang ada masalah, sedang sakit, atau sedang mengalami kejenuhan. Sehingga ketika saya merasakan semua perasaan tersebut saya tetap punya pemikiran bahwa ‘Tuhan itu baik’, dan saya bisa bersyukur meskipun sedang sakit misalnya.
Peubahan ini dapat saya lakukan kapan saja, karena berdoa tidak mengenal tempat dan waktu. Bersyukur pun juga tidak mengenal tempat dan waktu, setiap saat bisa. Semakin sering bersyukur itu akan semakin baik. Saya akan mensyukuri atas apa yang saya dapat, karena :
" APA YANG TERJADI HARI INI ADALAH YANG TERBAIK, JADI SYUKURILAH "
Anyway itu tadi adalah tugas buatan saya. semoga dapat membantu untuk menerikan pencerahan bagi saudara-saudara semua :) tidak usah menyangkal pengalaman buruk yang pernah kita alami :) jalani saja dan berusahalah untuk mensyukuri apa yang sudah terjadi, baik itu positif maupun negatif ..
Kalau tertarik baca bukunya, ini penampakan cover bukunya. Silahkan cari di toko buku terdekat :)
Vardey, Lucinda. 1997. A Simple Path : Jalan Sederhana. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
|
With love
Ines Saraswati
Comments
Post a Comment